This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 28 September 2016

Komentar terhadap Undang-Undang Pornografi



Komentar terhadap Undang-Undang Pornografi

Indonesia adalah Negara hukum. Oleh karena itu, segala sesuatunya diatur dengan hukum yang telah jelas dituangkan dalam bentuk tulisan yang dinamakan Undang-undang, yang dalam hal ini mengatur bentuk-bentuk pelanggaran beserta sanksinya, Seperti Undang-undang Pornografi Nomor 44 Tahun 2008. Dalam Undang-undang tersebut sudah cukup jelas mengenai jenis-jenis tindakan yang dikategotikan sebagai tindakan pornografi beserta sanksi-sanksi bagi yang melanggarnya.
Namun kenyataannya di Indonesia rupanya masih banyak terjadi tindakan-tindakan pornografi, yang dapat kita jumpai dari media massa, media cetak, dan media social yang sekarang lagi nge-trend. Dimana para pelaku tindakan pornografi tersebut tanpa mengenal dari ras, suku, jenis kelamin, usia dan sebagainya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi??? Padahal sudah jelas adanya Undang-undang pornografi?? Disini saya berfikir apakah Undang-undang yang telah berlaku ini hanya sebgaia bentuk formalitas saja???
Tentunya tidak, Tujuan dari adanya pembuatan Undang-undang yakni untuk mengatur kehidupan, tingkah laku agar tidak berlaku sewenang-wenang terhadap sesuatu. Namun mengapa seolah-olah para pelaku tindak pornografi ini saya lihat kebanyakan tidak sepenuhnya menjalankan sanksi-sanksi yang sebagaiman mestinya berlaku???
Menurut saya, mungkin saya rasa di Indonesia ini kurang ditegakkannya hukum. Hukum di Indonesia bisa dibilang terlalu luwes, fleksibel sehingga adanya Undang-undang ini terlihat hanya sebagai bentuk formalitas saja, padaha hukum tertulis menurut saya sangatlah bersifat ketat, mengikat dan tidak dapat ditawar.  
Selain itu, faktor lain yang mendukung yakni dari masyarakatnya sendiri yang kurang tegas, kurang tanggap dalam menanggapi permasalahan seperti ini. Mereka tidak segera melapor pada pihak yang berwajib  jika ada kejadian tersebut. Sehingga banyak para pelanggar yang tidak mendapatkan sanksi yang sebagaiman mestinya.

NAMA             : LOLA OKTAFIANTI
NIM                 : D97214111
KOSMA           : 5-A

Minggu, 21 Juni 2015

Materi baru

SENI BUDAYA KELAS 5 SEMESTER I

 1. Mengapresiasikan karya seni rupa
- Motif hias
Materi : klik disini
Media : klik disini
2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
 - Gambar dekoratif
Materi : klik disini
- Gambar ilustrasi
Materi : klik disini
- Motif hias celup ikat
Materi : klik disini
Media : klik disini
3. Mengapresiasi karya seni musik
- Apresiasi musik ,lagu wajib dan daerah nusantara
Materi : klik disini
- Pertunjukan alat musik ritmis
Materi : klik disini
Media : klik disini 
 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik
 - Memainkan ansambel sejenis
Materi : klik disini
Media : klik disini
5. Mengapresiasi karya seni tari
- Tari bertema
Meteri : klik disini
Media : klik disini
- Apresiasi tari
Materi : klik disini  
6. Mengapresiasi karya kerajinan
 - Kerajinan meronce
Materi : klik disini
7. Membuat karya kerajinan dan benda permainan
 - Kerajinan meronce
Materi : klik disini
Media : klik disini
 - Benda permainan yang digerakkan dengan tali
Materi : klik disini
Media : klik disini

SENI BUDAYA KELAS 5 SEMESTER II
1. Mengapresiasikan karya seni rupa
- Jenis motif hias
Materi: klik disini
Media : klik disini
2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
- Topeng
Materi : klik disini
Media : klik disini
- Gambar ilustrasi
Materi : klik disini
 Media : klik disini
 - Persipan pameran
Materi : klik disini
3. Mengapresiasi karya seni musik
- Ragam lagu daerah nusantara
Materi : klik disini
Media : klik disini
- Ansambel gabungan
Materi : klik disini
Media : klik disini
 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni music
- Praktek ansambel
Materi : klik disini
Media : klik disini
- Pertunjukan 
Materi : kilk disini
Media : klik disini
5. Mengekspresikan diri melauli karya tari
- Tari daerah
Materi : klik disini
Media : klik disini
6. Mengapresiasi karya kerajinan
- Kerajinan makrame
Materi : klik disini
Media : klik disini
7. Membuat kartya kerajinan dan benda permainan
- Kerajinan makrame
Materi : klik disini
Media : klik disini
- Benda permainan yang digerakkan dengan tali
Materi : klik disini
Media : klik disini 

buku online

untuk buku online seni budaya kelas 5 sulit ditemukan

Artikel pendidikan

 PENDIDIKAN YANG MENYENANGKAN
 
penmeny

DALAM banyak kesempatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, sering mengungkapkan bahwa pendidikan seharusnya tidak membelenggu atau membebani siswa, tetapi mencerahkan dan menyenangkan. Anies berjanji akan mengupayakan pembelajaran yang lebih berkualitas dan menyenangkan.
Sayangnya, ketika ditanya, konsepnya seperti apa dan kapan akan dilaksanakan, Pak Menteri tidak memberi jawaban pasti. Kita tentu sepakat, pendidikan memang harus membebaskan, mencerahkan, dan menyenangkan sehingga anak-anak kita gairah, bahkan passion, kasmaran belajar.
Pendidikan yang membebani dan membosankan, hemat penulis, ikut menjadi penyebab mengapa pendidikan kita belum mencapai hasil menggembirakan, bahkan gagal. Dikatakan gagal karena pendidikan kita tak kunjung mendekat pada tujuan pendidikan nasional seperti diamanatkan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, juga gagal karena sepi prestasi.
Kemampuan anak-anak kita dalam bidang matematika dan sains yang menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan tergolong rendah, jauh dari yang diharapkan. Bahkan merupakan yang terendah di antara negara-negara ASEAN.
Seperti umum diketahui, hasil terbaru TIMSS (Trend in Mathematics and Science Studies) 2011, Indonesia berada di peringkat 38 dari 42 negara peserta. Singapura berada di peringkat ke-2 dan Malaysia ke-26. Hasil PISA (The Programme for International Student Assesment) 2012 menempatkan Indonesia hampir di posisi juru kunci, peringkat 64 dari 65 negara peserta.
Konsep dan kreativitas guru
Pengembangan pendidikan yang menyenangkan itu, hemat penulis, terkait dengan 2 hal pokok: 1) konsep dan 2) implementasi yang menuntut kompetensi dan kreativitas guru.
Soal pertama, konsep, perlu dirumuskan secara jelas agar tidak terjadi mispersepsi. Konon ada guru atau wali murid yang memahami `pendidikan yang menyenangkan’ itu secara terpisah, yakni pendidikan dan lalu bersenang-senang. Ada pula yang menekankan senang-senangnya ketimbang pendidikannya.Ini tentu keliru! Menurut Scott D Richman, kesenangan (dalam fun teaching) itu bukan tujuan pada dirinya sendiri, melainkan agar murid bisa menikmati pendidikan sehingga mendongkrak prestasi belajar mereka (Successful Teaching, 2013: 83). Di kalangan pakar pendidikan, model atau strategi pembelajaran yang menekankan partisipasi dan keaktifan siswa sudah banyak dikenal, mulai dari konsep active learning dari Melvin Silberman, guru besar Tempel University yang kesohor dengan bukunya, Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject (1996) dan 101 Ways to Make Training Active (2011), hingga Quantum Teaching dari Bobby DePorter (2010).
Model pembelajaran Quantum Teaching (QT) diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Georgi Lazanop (Bulgaria) dan dikembangkan lebih lanjut oleh muridnya, Bobbi de Porter (Amerika), penulis buku best seller, Quantum Teaching. Konsep ini diujicobakan di Super Camp, lembaga kursus yang didirikan dan dikembangkan oleh Bobbi. Hasilnya memang menggembirakan.
Strategi ini berhasil menaikkan motivasi 68%, prestasi belajar 73%, percaya diri 81%, harga diri 84% dan keterampilan 98 %. (Bobby DePorter, 2010).
Di Indonesia, konsep active learning ataupun quantum teaching juga sudah cukup dikenal, dengan terjemahan yang beragam, mulai dari konsep cara belajar siswa aktif (CBSA), pendidikan aktif kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM), hingga yang terbaru konsep pendidikan aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan (PAIKEM).
Namun, sejauh mana guru guru kita memahami konsepkonsep pembelajaran yang menekankan keaktifan dan kreativitas dari siswa ini, dan sejauh mana mereka mengim plementasikan dalam proses pembelajaran, sulit menjawabnya. Tanpa kemampuan dan kreativitas yang memadai, strategi pengajaran baru yang diwajibkan tidak akan pernah berjalan. Karena sebagaimana biasanya, para guru akan tetap melanjutkan yang lama meski dengan merek baru.
Soal kedua, ialah soal implementasi. Seperti telah disinggung di atas, soal kedua ini terkait erat dengan kemampuan dan kreativitas guru. Agar kreatif dan sukses dalam melaksanakan tugas pembelajaran, para guru mesti memahami dengan baik 4 prinsip sukses pembelajaran, successful teaching, seperti diusulkan Scott D Richman di bawah ini.
Pertama, remember they are just kids, sadari mereka (peserta didik) itu hanya lah anak-anak. Ba nyak guru lupa bahwa yang dihadapi itu hanyalah anak anak, bukan orang dewasa. Guru perlu mengenali watak dan kecenderungan kejiwaan mereka. Materi dan cara yang digunakan harus sesuai dengan mental mereka. Meski mereka nyata-nyata melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. “You have to keep loving them just as much,“ demikian nasihat Bill Cosby.
Kedua, listen what your students have to say, dengarkan apa yang ingin mereka katakan. Banyak guru hanya bicara dan bicara lagi, dan tidak ada waktu bagi murid untuk bicara, mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Dalam penelitian, diketahui guru bicara lebih dari 80%. Mestinya guru lebih banyak mendengar ketimbang bicara, seperti nasihat Mark Twain, “If we were meant to talk more than listen, we would have two mouths and only one ear.“
Ketiga, give the students 100% of yourself, curahkan perhatian sepenuh hati. Perhatian guru berkorelasi secara positif dengan capaian siswa. Di sini, kompetensi personal dan dedikasi guru menjadi taruhan keberhasilan pembelajaran.
Keempat, focusing on the positive, fokus pada hal-hal yang baik dari siswa. Filosofi pengajaran berlawanan dengan filosofi pemberitaan, jurnalistik. Media biasanya selalu mengejar yang buruk-buruk, karena menganut paham, “Bad news is good news.“ Pengajaran justru melihat sisi-sisi positif dan menumbuhkannya, sehingga pembelajaran menarik minat siswa dan membuatnya memiliki passion kasmaran belajar.
Mulai dari guru
Dengan konsep dan kompetensi serta kreativitas guru yang baik, pembelajaran yang diharapkan Pak Menteri itu bisa dilakukan. Penulis, sepaham dengan banyak pakar yang menyatakan, tidak ada mata pelajaran yang jenuh, bikin bete, dan lain-lain; yang ada adalah guru dan cara mengajar yang membosankan.
Jadi, perbaikan kualitas pendidikan kita bisa dimulai dari guru. Idealnya, sesuai UU Guru dan Dosen, seorang guru mesti memiliki 4 kompetensi, yaitu profesional, pedagogis, personal, dan sosial. Sayangnya, di negeri kita, orang-orang terbaik dengan kompetensi tinggi malah tidak banyak yang bersedia menjadi guru. Malahan yang terjadi banyak orang menjadi guru karena tidak bisa menjadi yang lain. Ini yang membuat pendidikan kita tidak bisa mencerahkan dan menyenangkan. Wallahu a`lam.

A Ilyas Ismail  ;  Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Dekan FAI-UIA Jakarta

Tips mengatasi grogi saat presentasi



Tips mengatasi Grogi saat Presntasi
Umumnya setiap orang memilki rasa grogi saat akan melakukan presentasi atau tampil di depan umum, terlebih lagi jika kita dihadapan banyak audience. Perasaan tersebut kerap keli mengganggu kita, sehingga kita tidak mampu memberikan hasil presentasi yang sepurna. Nah, ini ada sedikit tps untuk mengatasi grogi saat presentasi J
1.       Grogi > energy positif
Saat grogi perassan yang dirasakan pastilah dada berdebar-debar, keringat dingin, bibir gemetar. Pahami bahwa perasaan itu adalah dorongan energy yang meluap dari dalam diri, taka da yang salah pada dorongan energy itu, sebaiknya energy itu diolah menjadi energy positif, misalnya sebagai bahan penyemangat ataupun bahan bakar untuk menghasilkan energy yang lebih baik.
2.       Nothing to lost
Keinginan yang berlebiha misalnya ingin tampil sesempurna mungkin malah membuat perasaan semakin grogi, karena secara negative pikiran akan terbebani dengan ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, keceasan bila akan melakukan kekonyolan dan berbagai bayangan negative lainnya. Sebaiknya, sikap yang akan ditunjukkan yaitu nothing to lost atau apa adanya bukan bayangan negative yang ditakutkan tersebut, toh kalaupun gagal masih ada hari esok untuk memperbaiki.
3.       Berusaha untuk tetap tenang
Sementara menunggu giliran melakukan presentasi, sebaiknya mengatur nafas terlebih dahulu. Tenangkan jiwa  dan pikiran, bila perlu pejamkan mata dan kumpulkan energy positif sebanyak mungkin.
4.       Kerahkan energy
Kerahkan energy dalam diri, berjalanlah dengan tegap dan mantap, lakukan semuanya dengan tegas tanpa ragu, biarkan pikiran positif masuk kedalam diri.
5.       Berdoalah
Karena rasa grogi sudah melanda, sering kali juga kita melupakan hal yang utama saat kita melakukan sesuatu, yaitu berdoalah. Meka berdolah sebelum melakukan presentasi.


Tips persahabatan



Tips agar pertemanan awet
Zaman sekarang teman sejati masih ada nggak yaaa? Jika kamu belum pernah menemukan teman yang sangat kamu sukai, awalilah dengan menjadi seorang yang bisa disukai teman-temanmu. Kita intips dulu yuk tips-tips berikut :
1.       Jadilah teman yang baik buat teman-temanmu
Janganlah pernah sekalipun kamu bersikap menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Perlahan-lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
2.       Setiap otrang memiliki pribadi yang unik dan khas
Cobalah mengerti bagaiman kakarakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pastikan ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa mumutuskannya.
3.       Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu
jangan pernah sekali-kali kamu mengobrol rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu.
4.       Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahnnya dan kelemahannya.
5.       Jangan pernah merasa iri kepada temanmu
Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut berbahagialah atas keberhasilan temanmu.
6.       Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain.
Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah ‘jarak’ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
7.       Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refreshing bersama
Kembangkan sikap toleransi, fleksibelitas, assertive, empati, dan belajar saling memahami.
8.       Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan padanya